Semakin
lama kok semakin rasis aja. Bukan rasis ke aku sih, tapi ke orang lain. Ingat,
di atas langit itu masih ada langit lho. Pernah kepikiran nggak perasaan mereka
gimana kalo terus-terusan dirasisin kayak gitu? Mereka juga punya hati woy.
Bukan berarti aku ngebelain mereka, tapi perbuatan ini nggak adil. Kita ini lho
sebenarnya sama, cuma karakter aja yang bikin kita punya khas sendiri-sendiri.
Cuma yang nggak habis pikir itu gimana perasaan mereka yang udah dirasisin?
Mereka gak berhak dapet perlakuan kayak gitu, kita kan sama-sama manusia terus
kenapa gegara perbedaan aja kita gak bisa nerima satu sama lain? Jangan
sekali-kali nyalahin perbedaan lah, ini lho yang bikin aku geregetan. Dibalik
makna perbedaan selalu ada persamaan yang mendominan. Bersaing sih boleh, tapi
juga harus dengan cara yang sehat ya?! Jangan karena perbedaan malah
menjatuhkan satu sama lain. Itu namanya egois, menomorsatukan dirinya sendiri
tanpa menengok hal-hal yang ada di sekitarnya. Ingat, kita ini makhluk sosial,
interaksi antar manusia sangat dibutuhkan demi kepentingan hidup. Layaknya
simbiosis, bener gak? Lebih tepatnya simbiosis mutualisme. Rasis itu juga
simbiosis, tapi simbiosis parasitisme, tingkat merendahkan orang lain yang
sangat tinggi...
Kamis, 06 Februari 2014
Senin, 03 Februari 2014
Persinggahan yang kunanti, stasiun!
Aku
tau, aku bakal membenci stasiun. Mengantar dan menjemput, hanya sedikit
kebahagiaan yang terselip di dalamnya. Aku tidak suka mengantar karena itu bermakna
bahwa aku harus menyerahkannya kepada pak masinis yang akan pergi bersama
dengan kereta yang ditumpangi. Dan secara garis besar mengantar berarti kita
siap untuk mengucapkan selamat tinggal walau sementara. Tetap saja aku tidak
suka perpisahan, karena pada saat itu otakmu akan berputar dan memorimu akan
menguras kejadian-kejadian yang telah kamu alami selama ini bersama orang yang
hari ini kamu antar ke stasiun. Aku benci ketika kepalaku dipaksa untuk
memikirkan hal ini. Maksudku sudah biarkan saja memori itu tetap berada di
dalam sana tanpa harus aku keruk lagi, ini hanya akan membuatku sedih dan
teringat, aku tidak suka itu. Aku ingin mengingatnya dalam kebahagiaan, bukan
mengingatnya sambil menangis, karena itu aku membenci mengantar ke stasiun,
siapapun itu.
Ketika
aku harus menjemput, ada perasaan lega dalam diriku namun dibalik kata
menjemput selalu diekori oleh kata mengantar. Kalaupun siklus seperti ini terus
berotasi, aku tau aku bakal sangat membenci stasiun! ...
Karena aku percaya
Karena aku percaya, suatu saat nanti aku pasti bisa berkarya denganmu…
Minggu, 02 Februari 2014
Menjadi berbeda
Jangan
melupakan bahwa kita adalah makhluk sosial yang berteman dengan segala macam perbedaan. Sebaiknya, jangan sampai kita menyiksa diri sendiri untuk mengikuti orang lain.
Apa salahnya menjadi berbeda, toh itu nantinya tidak akan mengurangi kualitas
diri, ya kan? :)
Langganan:
Postingan (Atom)