Pages

Ads 468x60px

Rabu, 28 Agustus 2013

Berusahalah untuk berbuat baik

Dulu, ada seorang anak kecil yang memiliki impian seperti ini :
"Aku manusia, bukan malaikat."
"Aku tidak sempurna, aku melakukan banyak kesalahan namun aku ingin menjadi seperti malaikat. Yang selalu menolong manusia dan mematuhi perintah Tuhan. Malaikat selalu berbuat baik. Malaikat tidak pernah menangis ketika terjatuh. Malaikat selalu tahu mana yang benar dan mana yang salah. Malaikat itu memiliki kebaikan yang sempurna."
Haha, impian yang aneh bukan? Namun entah mengapa hal itu justru menginspirasi saya. Sebuah kata "Kindness" atau sering kita sebut dengan kebaikan. Setiap manusia pasti ingin berbuat baik, bukan? Tidak peduli seberapa banyak orang yang melecehkanmu bahkan membencimu tetaplah berbuat baik kepada mereka. Tidak peduli mereka sedang menjatuhkanmu atau meremehkan kekuranganmu, tetaplah berbuat baik kepada mereka, jangan sakiti hati mereka yang telah menyakitimu. Hanya berusahalah untuk berbuat baik. Dan lihatlah hikmah apa yang akan kau dapatkan nantinya :)
"Try not to focus so much on needing someone, and focus on being the one someone needs."
Yap, apakah kalian tau apa makna dari kutipan di atas? Menjadilah seseorang yang dibutuhkan oleh orang lain karena kebaikanmu. Mencobalah untuk berbuat baik kepada semua orang, janganlah membeda-bedakan orang lain. Mungkin kita pernah berpikir ketika kita membenci seseorang dan pada saat itu segala hal yang kita lihat darinya merupakan perbuatan yang salah, seketika itu pula kita akan menyalahkan orang tersebut, padahal ia tidak melakukan hal-hal yang menyakiti kita namun mengapa kita bisa berpikiran seperti itu? Alasan pertama, iri. Iri melihat orang lain dapat berbuat seperti itu dan kenapa kita tidak. Alasan kedua, ego. Ego karena kita ingin menang sendiri dan dianggap yang paling benar. Alasan ketiga, ia pernah menyakiti hati kita entah itu secara langsung maupun tidak. Dan alasan keempat, kita tidak menyukai orang tersebut karena kebaikannya. Bodoh bukan? Seandainya saja ia mempunyai rasa simpati yang begitu besar terhadap teman-temannya, namun kita merasa bahwa rasa simpatinya tidak pernah ditunjukkan kepada kita, dan berujung pada sikap iri dan diiringi dengan ego yang menguasai diri kita lalu timbullah sakit hati yang kita "kira" penyebabnya adalah dia, seseorang yang kita benci tadi. Dan tau apa akibatnya? Kita akan membenci segala hal yang ia lakukan, dan pada saat itu pula muncullah pertanyaan, "Mengapa ia bersikap seperti itu padaku?" dengan kata lain, sikapnya yang tidak mengenakkan kepada kita namun jika kepada orang lain berbeda 180 derajat dibandingkan pada kita.
Kalian tau mengapa hal itu bisa terjadi? Karena ketika kita "mulai" membenci seseorang, dengan tidak sengaja pandangan mata kita juga akan berubah pada orang tersebut, dan jangan kira ia yang kita benci tidak merasakan perubahan. Ia tau, bahkan mengerti bahwa kita membencinya, hanya dengan tatapan mata kita kepadanya. Dan otomatis sikapnya akan berubah di depan kita, jangan kira ia tidak mengetahuinya. Setiap manusia memiliki feeling, mengerti? Dan tidak sedikit pula yang memiliki firasat kuat. Hal itu manusiawi. Oke, seseorang yang kita benci akan merubah sikap mereka karena kesalahan kita sendiri, orang yang telah membencinya.
Ada kalanya kita akan merasa, "dia memiliki rasa simpati yang besar terhadap sesama, tetapi mengapa jika kepadaku ia tidak seperti itu?". Satu hal yang pasti, kita tidak memperlakukan orang tersebut dengan baik, melainkan malah tidak menyukainya, jadi jangan kira orang tersebut akan berbuat baik kepada kita. Karena kita telah menyakiti perasaannya, sebenarnya bukan dia yang menyakiti hati kita. Dia telah melakukan hal yang benar, dia telah bersikap baik kepada orang lain, namun kita merasa iri mengapa kita tidak bisa seperti itu dan pada akhirnya kita membenci orang yang harusnya menjadi panutan bagi kita. Sekarang yang tidak dapat berpikir logis siapa? Kita kan?! Manusiawi? Maybe.
Ketika kita membuat suatu permasalahan, masalah itu tidak akan pergi jauh, ia akan kembali lagi pada kita sampai kita dapat menyelesaikannya dengan benar. Apa yang kita lakukan akan kembali kepada kita.
Lalu bagaimana dengan orang yang kita benci tadi? Mengapa dia malah memperlakukan kita seenaknya, maksudnya tidak seperti orang lain. Karena kita juga bersikap seenaknya kepadanya.
Berbuat baiklah kepada orang lain jika kamu ingin orang-orang itu bersikap baik kepadamu. Hargailah diri sendiri lalu hargailah orang lain, maka mereka akan menghargaimu. Berusahalah ada untuk mereka yang membutuhkanmu karena kesempatan tidak datang kedua kalinya. Kalian tau, kebaikan itu mahal harganya. Sebenarnya yang perlu kita lakukan adalah berusaha untuk bersikap baik, sudah itu saja. Dan bukalah pikiran kalian, bahwa di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan kebaikan kalian, sikap mulia kalian. Jangan dibutakan oleh ego, karena akan menyebabkan kita lupa betapa besarnya hikmah dari sebuah kebaikan.
Dan lihatlah, hidup itu berharga, janganlah menyia-nyiakan hidup hanya untuk membenci orang lain dan tidak dapat berbuat baik kepada orang lain. Kita hanya datang satu kali ke dunia ini, ingat?
Apakah kalian ingin "dianggap" di mata orang lain dan tidak dibenci? Berbuatlah baik kepada mereka, pasti kalian akan dikenang sampai kapanpun. Kebaikan itu bersifat reversible. Yakinlah akan hal tersebut.
Kita memang tidak sempurna namun yang semestinya kita lakukan adalah berusaha menutupi kekurangan kita dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat, dan lihatlah suatu saat kita pasti akan merasa bahwa KEBAIKAN TELAH MENYEMPURNAKAN HIDUP kita, benar bukan? Selama kita bersikap baik hidup kita pasti akan disempurnakan oleh Tuhan. Optimislah! ^^

Brave Sakura, Peres Sar Arin.

0 comments:

Posting Komentar

 
Blogger Templates