Pages

Ads 468x60px

Kamis, 20 September 2012

Tutorial Logo ECCD [Tugas T.I.K XI IPA 2]



Tutorial Logo ECCD (English Conversation Club Of Dhamysoga) menggunakan aplikasi Coreldraw X3 oleh Peres Sar Arin
1.      Open aplikasi Coreldraw
2.      Klik File -> New (Ctrl+N)
3.      Klik layout -> page setup -> size -> portrait di toolbox bagian atas lalu klik ok
4.      Klik icon Ellipse Tool (F7) pada Toolbox sebelah kiri
5.      Pada Toolbox yang atas terdapat 3 gambar Ellipse, Pie, Arc. Klik pada icon gambar Pie.
.


Memoar Rasa -Part 5-


        El menutup ponselnya dengan hembusan nafas yang panjang. Ahh dia merasa lega telah mendengar suara Aiko. Bagaimanapun juga sosoknya tak dapat sirna dari pikirannya, meskipun ia tahu bahwa ia salah menghubungi Aiko sepagi ini hanya untuk mengucapkan ulang tahun padanya. Padahal masih tersisa 22 jam lagi sebelum tanggal ditutup, tapi perasaannya tak dapat terkalahkan. Aneh bukan?!, pikirnya. Sedikit demi sedikit ia dapat menerima perubahan yang telah ia buat. Entah itu tentang ayahnya, karir dan kehidupannya, ataupun Aiko. Ia bersyukur menjalani semua ini.
        “Aku hanya melihat dirimu yang nampak indah, tanpa melihat dirimu yang tak nampak namun terasa kehadirannya. Aku percaya jika cinta itu tulus dari dalam hati, perubahan apapun yang terjadi cinta itu akan tetap abadi.” Batin El sambil memandangi foto dirinya tertawa lepas bersama Aiko ketika mereka sedang duduk di atas ayunan bersama di taman yang sering mereka kunjungi di kala mereka masih kecil.

Poster HUT SMALA [Tugas T.I.K XI IPA 2]


SELAMAT ULANG TAHUN SEKOLAHKU TERCINTA :D
Coreldraw X3 - Peres Sar Arin

Sabtu, 15 September 2012

The Red Thread of Destiny 赤い糸 [Benang Merah]




Semua masih baik-baik saja.. sepertinya masih baik-baik saja..
Walau ku tau ku takkan bisa kembali ke masa lalu, ku ingin ikatan ini tetap ada
Dan ini adalah pertama kalinya aku merasa seperti ini
Katamu, “Kita masih bisa bertemu lain kali”
Ya, janji adalah suatu hal yang biasa
Jadi aku merasa baik-baik saja

"Like Ice"

Those freezing hands aren't your fault
They carry scars from long before
Afraid to love someone,
You turn your back on the other side of the words...

Like ice, the embraced heart slowly starts to thaw

For anyone to be loved by someone,
Makes life in this world shine
If it was me, I’d make your heart warm once more
With eternal tenderness

Even if fate’s games hurt the heart...
On the other side of the tears,
A single ray of light will swoop down into the darkness
We know that this is so
As strong as the suffering, we can feel people’s warmth

Everyone is searching for a place
That can take away the sorrow and loneliness
So… for you, that place is here
Don’t be afraid, don’t hesitate anymore, because I’ll protect you

To the point of being painful
This love is beautiful
Even if just momentarily
This time is beautiful

Selasa, 11 September 2012

Memoar Rasa -Part 4-

        Aiko segera menghubungi Valerian dan ia  akan menerima permintaan mereka, bahwa ia akan berada di sisi Valerian untuk membalas kebaikan Sang Produser, meskipun terasa berat untuk dilakukan. Tentunya setelah ia bercerita tentang apa yang baru saja terjadi dengan dirinya dan El.
        "Kau tidak perlu khawatir tentang apa yang baru saja menimpamu, selama kau berada di sisi ku, aku yakin tidak akan ada lagi sesuatu yang menimpamu. El hanya lah sosok yang egois, tidak memerdulikan perasaan orang lain, ia hanya ingin memiliki kebahagiaan sendiri." Ucap Valerian.
        "Kalaupun seorang El adalah sosok yang egois bagaimana denganku? Ahh jujur saja aku seperti iblis, aku tidak memikirkan perasaan El tapi aku juga bingung dengan keadaan paman dan kak Erdy. Aku juga tak tahu mengapa aku menerima tawaran dari Valerian ini. Ya Tuhan, tidak akan ada seseorang yang ingin menjadi sepertiku. Aku rasa aku memang lelah." Pikir Aiko dalam hati. Ia kini kecewa tetapi juga menyesal, ia tidak memiliki tujuan dan kehilangan arah, seolah-olah semuanya adalah kegelapan dalam dunianya.
        Lagi-lagi El menyesal dengan keputusannya karena sang ayah kecewa kepadanya bagaimana bisa ia menyingkir dari dunia hiburan setelah peran yang ia bintangi dalam film tersebut, padahal film itu merupakan salah satu film terbaik di wilayahnya. Ditambah lagi dengan kabar berakhirnya hubungan El dan Aiko.
          “Apakah aku perlu mengirimmu ke luar kota bahkan ke luar negeri sekalian, supaya aku tidak malu dengan sikapmu ini ?!” Bentak sang ayah dengan emosi yang meluap-luap. El hanya terdiam lesu hingga ayahnya pergi dari hadapannya. Ia mengamati gantungan bunga yang ada di ponselnya, seketika itu juga ia melihat sekilas pada majalah di depannya yang mengabarkan bahwa Aiko dan Valerian telah bersama untuk project mereka selanjutnya, berbanding terbalik dengan kabar terpanas di dunia hiburan yaitu berakhirnya hubungan antara El dan Aiko.
        Telapak tangan El mengepal di atas meja, tulang rahangnya pun tampak mengeras, tetapi tatapan matanya terlihat sangat lemah. “Dalam hatiku aku masih menyayangimu, tapi kenyataan yang ada malah buatku hancur.” Batinnya dengan sedih."Ayah, maafkan aku yang menjadi biang kerok hidup ayah."
 
Blogger Templates