Pages

Ads 468x60px

Minggu, 29 Desember 2013

Celotehan tentang trauma

Punya trauma itu berat, selalu parno" sendiri, apalagi kalo bukan trauma biasa. Seandainya trauma bisa dihilangkan…
Inginku merasakan amnesia sesaat, maksudku hanya pada kejadian itu saja. Rasanya ketika mengingat hal itu aku merinding ketakutan, dadaku bergetar tak karuan, nafasku tercekat, mataku terbelalak, keringat dingin mengucur, telapak tanganku terasa dingin, mungkin ini terlalu berlebihan tapi benar adanya. Karena itu aku sangat menginginkan trauma ini dibuang.  Amnesia retrograde.
Hanya pada saat itu saja, kumohon. Jika sampai seterusnya trauma tersebut menghantui sudut pikirku, hal itu sungguh menggangguku. Aku kesulitan untuk berkonsentrasi. Pikiran melayang kemana-mana. Perasaan cemas melanda. Bukan trauma pada umumnya...

Aku selalu bertanya-tanya dalam hati, mengapa harus seperti ini? Ini hanya akan membuatku ketakutan, ketakutan terhadap segalanya. Aku merasa bahwa aku harus menyimpan perasaan ini seorang diri, sejujurnya aku ingin menceritakan pada seseorang, tapi aku takut.
Aku sudah berusaha untuk tidak memikirkan trauma ini, tapi setiap kali aku sendirian, aku terdiam, dengan mudahnya trauma ini muncul di pikiranku, selalu datang tanpa diundang dan meminta untuk diladeni. Aku benci hal itu.. Aku tidak mengerti tentang apapun, dan bodohnya mengapa aku sangat polos?
Jika saja Tuhan bisa mendengar doaku malam ini, aku sangat berharap permintaanku ini dikabulkan. Hanya untuk sementara, aku ingin ingatan tentang trauma itu hilang. Hilang untuk selamanya. Bukan hanya keinginan bagiku, tapi kurasa aku perlu menghilangkannya. Hanya menghilangkannya, apakah itu sulit? Sangat sulit bagiku, karena aku merasakannya. Seolah-olah trauma telah menggoreskan luka yang cukup dalam pada masa laluku, ahh bukan masa lalu, itu beberapa bulan yang lalu.
Tolong, pergilah! Aku tidak habis pikir mengapa hal tersebut bisa terjadi dan membuatku trauma? Namun tetap saja trauma yang tidak sopan mengorek pikiranku, membuatku cemas dan selalu terbayang-bayang. Aku benci kau trauma! Rupanya kau tak jera melukaiku! Ahh aku sungguh bodoh mengapa aku membiarkan hal itu terjadi? Tuhan, aku hanya ingin aku tidak merasakan trauma yang mendalam ini, aku ketakutan, sangat ketakutan. Aku tidak ingin langkahku dihalangi oleh trauma seperti ini, aku ingin hidup normal, layaknya anak-anak lain. Aku bahkan tak mengerti mengapa trauma seperti ini ada...
Namun jika memang trauma ini terus membuntutiku aku ingin memeranginya, aku ingin melangkah seperti dulu, tanpa ada beban. Mungkin di sini Tuhan memberiku kekuatan untuk bertahan dan tersadar. Ingin menjadi wanita yang kuat meskipun harus memiliki trauma yang seperti ini.

0 comments:

Posting Komentar

 
Blogger Templates