“Hei masih ingatkah kamu dengan dentangan detik yang selalu berotasi di balik benda mungil yang setiap kali kamu kenakan di pergelangan tanganmu? Aku masih mengingatnya, secara detail. Ketika pergelangan tangan kirimu mulai menghitam karena terkena panasnya mentari dan hanya bagian yang tertutup oleh benda hitam mungil itu yang masih berwarna putih-kecoklatan, kamu selalu berkata ‘Sudah waktunya diganti.’ dan menatap lekat kulitmu yang belang tadi.
‘Apanya
yang diganti?’ tanyaku penasaran.
‘Posisinya.’
jawabmu dengan santai, aku masih belum mengerti dan kulontarkan sebuah
pertanyaan lagi
‘Maksudnya?
Aku tidak mengerti.’
Lalu
kamu menghela nafas dahulu sebelum menjelaskannya padaku. ‘Begini… warna kulit
di pergelangan tangan kiriku sudah mulai belang karena tertutup oleh benda
mungil ini. Karena itu jika kulitku sudah nampak seperti itu benda mungil ini
harus diganti posisinya, artinya mulai sekarang aku harus mengenakan benda mungil
ini dipergelangan tangan kananku, sehingga warna kulit pergelangan tangan
kiriku bisa kembali normal, jadi nanti kalau pergelangan tangan kananku sudah
nampak belang maka aku akan mengganti posisi benda mungil ini dipergelangan
tanganku sebelah kiri, begitu.’
Oh
jadi seperti itu ya, aku hanya menganggukan kepala dan mulai mengerti. ‘Alasannya
simple tapi aku suka.’
Seketika
itu kamu menoleh, dan bertanya ‘Suka dengan benda mungil ini?’
Aku
hanya menanggapi perkataanmu dengan senyuman kecil, ‘Bukan begitu, aku suka dengan
cewek yang memakai jam tangan. Nanti kalau pergelangan tangan kiriku sudah
nampak belang aku akan mengganti posisi jam tangan ini ke pergelangan tangan
kananku. Sama sepertimu.’
Dan kamu tertawa terbahak-bahak, ‘Kamu yakin? Tapi kelihatannya kulitmu tidak belang
jadi pakai saja di pergelangan tangan kirimu. Biar aku saja yang memakai di
pergelangan tangan kananku.’
Aku
mengamatimu melepas jam tangan tersebut dari pergelangan tangan kirimu lalu
mengenakannya lagi di pergelangan tangan kananmu. ‘Biar nggak belang.’ Katamu
kemudian.
Dan
kamu tahu sampai sekarang aku selalu memperhatikan warna kulitku yang tertutup
oleh jam tangan hitam ini, setiap 3 bulan sekali aku mengganti posisi jam
tangan tersebut, dan suatu saat ada cewek bertanya kepadaku ‘Mengapa kamu
selalu gonta-ganti posisi jam tangan itu?’
Dan
kamu tahu, aku hanya menjawabnya ‘Biar nggak belang.”
Sebuah
benda hitam mungil yang terletak di pergelangan tanganmu, milikmu, tetapi aku
juga punya. Karena dari awal aku menyukai cewek yang memakai jam tangan,
apalagi dengan embel-embel ‘Biar nggak belang.’ Sampai sekarang aku masih ingat
ini. Simple, tapi aku suka Rin :)”
0 comments:
Posting Komentar