Pages

Ads 468x60px

Rabu, 19 Maret 2014

"Biar nggak belang." - Arin



“Hei masih ingatkah kamu dengan dentangan detik yang selalu berotasi di balik benda mungil yang setiap kali kamu kenakan di pergelangan tanganmu? Aku masih mengingatnya, secara detail. Ketika pergelangan tangan kirimu mulai menghitam karena terkena panasnya mentari dan hanya bagian yang tertutup oleh benda hitam mungil itu yang masih berwarna putih-kecoklatan, kamu selalu berkata ‘Sudah waktunya diganti.’ dan menatap lekat kulitmu yang belang tadi.
‘Apanya yang diganti?’ tanyaku penasaran.
‘Posisinya.’ jawabmu dengan santai, aku masih belum mengerti dan kulontarkan sebuah pertanyaan lagi
‘Maksudnya? Aku tidak mengerti.’
Lalu kamu menghela nafas dahulu sebelum menjelaskannya padaku. ‘Begini… warna kulit di pergelangan tangan kiriku sudah mulai belang karena tertutup oleh benda mungil ini. Karena itu jika kulitku sudah nampak seperti itu benda mungil ini harus diganti posisinya, artinya mulai sekarang aku harus mengenakan benda mungil ini dipergelangan tangan kananku, sehingga warna kulit pergelangan tangan kiriku bisa kembali normal, jadi nanti kalau pergelangan tangan kananku sudah nampak belang maka aku akan mengganti posisi benda mungil ini dipergelangan tanganku sebelah kiri, begitu.’
Oh jadi seperti itu ya, aku hanya menganggukan kepala dan mulai mengerti. ‘Alasannya simple tapi aku suka.’
Seketika itu kamu menoleh, dan bertanya ‘Suka dengan benda mungil ini?’
Aku hanya menanggapi perkataanmu dengan senyuman kecil, ‘Bukan begitu, aku suka dengan cewek yang memakai jam tangan. Nanti kalau pergelangan tangan kiriku sudah nampak belang aku akan mengganti posisi jam tangan ini ke pergelangan tangan kananku. Sama sepertimu.’
Dan kamu tertawa terbahak-bahak, ‘Kamu yakin? Tapi kelihatannya kulitmu tidak belang jadi pakai saja di pergelangan tangan kirimu. Biar aku saja yang memakai di pergelangan tangan kananku.’
Aku mengamatimu melepas jam tangan tersebut dari pergelangan tangan kirimu lalu mengenakannya lagi di pergelangan tangan kananmu. ‘Biar nggak belang.’ Katamu kemudian.
Dan kamu tahu sampai sekarang aku selalu memperhatikan warna kulitku yang tertutup oleh jam tangan hitam ini, setiap 3 bulan sekali aku mengganti posisi jam tangan tersebut, dan suatu saat ada cewek bertanya kepadaku ‘Mengapa kamu selalu gonta-ganti posisi jam tangan itu?’
Dan kamu tahu, aku hanya menjawabnya ‘Biar nggak belang.”
Sebuah benda hitam mungil yang terletak di pergelangan tanganmu, milikmu, tetapi aku juga punya. Karena dari awal aku menyukai cewek yang memakai jam tangan, apalagi dengan embel-embel ‘Biar nggak belang.’ Sampai sekarang aku masih ingat ini. Simple, tapi aku suka Rin :)”

0 comments:

Posting Komentar

 
Blogger Templates