Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 13 Desember 2014

Just keep breathing

Dia bernafas
Dia tertawa riang
Dia menikmati hidup
Di setiap senyuman yang ia berikan, selalu memiliki arti bagi kami. Anggap saja dia bernama Kelvin, sosok mahasiswa yang selalu ceria, tidak bisa diam dan suka berjingkrak-jingkrak di depan kelas kami. Selalu mengajak kami pergi ke kantin, tak luput juga mengajak kami pergi bermain ke sana kemari. Dia terlalu menikmati hidup. Bukan, dia senang dengan hidupnya. Tapi sebelum kami mengetahui sebuah rahasia.
“Pagi.” Sapanya simpul dengan senyuman yang renyah dan tatapan bersinar dibalik kacamatanya kepada kami. Kami tidak menyadari, ada apa di balik tatapan tersebut. Ah bukan begitu, kami tidak mempedulikan soal itu. Hanya saja kami terlalu sibuk dengan diri masing-masing sehingga melupakan hakikat kami sebagai kawan yang saling memperhatikan.
Berbincang sebentar bersamanya, kami merasa senang layaknya kawan yang lain. Selalu mengajak ke sana kemari, mengajak mengerjakan tugas, mengajak pergi ke kosnya, dia bercerita panjang lebar mengenai segala hal dan ada beberapa poin yang bisa kami ambil dari ceritanya, dia adalah sosok pekerja keras, mandiri, dewasa bahkan memiliki segalanya. Ya, jujur saja kami iri melihatnya tapi kami bangga mempunyai kawan seperti itu. Dia tidak pernah sekalipun bersikap sombong kepada kami, dia hanyalah dia, seperti mahasiswa yang lain.
“Peres, aku mau cerita.”
“Res, tau nggak aku kemarin aku seneng banget.”
“Res, aku bingung.”
“Ayok ngerjain tugas yok.”
Bercerita panjang lebar, hingga aku menemukan satu hal tentangnya yang selama ini ada di balik kacamata kami semua. Dia sedang bertahan terhadap suatu hal yang tidak kami mengerti. Dia bertahan dari kesepian, dia bertahan dari dirinya yang negatif, dia bertahan dari kondisinya, dia bertahan dari hidupnya yang dulu maupun sekarang. Dia bertahan, dengan cara tetap menikmati hidup, dengan cara tertawa riang, dengan cara berjingkrak-jingkrak seolah-olah anak kecil, dan dengan segala cara agar dia mendapatkan kebahagiaan.
Kami tahu, dia bahagia dengan hidupnya.
Hingga satu hal terkuak,
“Doain aku ya Res.” Begitu ucapnya suatu hari
“Lho kenapa Vin?”
Terdiam sebentar hingga bibirnya berceloteh ria, dan entah mengapa aku hanya mendengarkan tanpa banyak bicara. Aku hanya mendengar dan tetap mendengar. Dan raut wajahnya pun berubah.
“Tolong jangan beritau siapapun, hanya kamu yang tahu secara detail seperti ini.” Ungkapnya padaku.
Aku hanya bisa berkata, “Kok bisa seperti itu Vin? Terus orang tuamu tau? Terus kondisimu sekarang gimana?”
Dia tersenyum simpul, “Karena inilah aku menikmati hidup, menikmati hari-hariku. Aku tersenyum ceria.”
Aku berusaha tersenyum, namun terasa hambar lalu kutepuk bahunya pelan. “Semoga lancar Vin.”
Ketika dia melangkahkan kakinya memasuki kelas kami, dia berlari-lari kecil, tersenyum dan menyapa kami dengan hangat. Tertawa.
Dan diantara semua orang yang menduduki kursi kelas setiap hari, aku merasa paling bersalah. Karena hanya diriku yang menyimpan sebuah rahasia. Sebenarnya kami berhak tau Vin!
 “Doakan ya.. Pokoknya aku harus happy-happy, biarkan mereka berkata apa.”
Aku terdiam, “Jangan ngomong gitu lah!”
Dan dia tertawa sebentar. “Res, aku takut... Aku kemarin nangis.” Seketika itu raut wajahnya pun berubah, bukan memelas bukan juga ingin menangis. Hanya saja seperti tatapan tak berdaya.
“Eh gak boleh takut, pasti lancar kok.” Hanya itu yang bisa aku sampaikan padanya. Pasti jika kami tau, aku yakin kawan yang lain pasti akan berkata seperti itu dan mendoakan hal yang sama. Cepat atau lambat kami pasti mengetahuinya.

Ketakutan yang dia rasakan serupa dengan ketakutan yang dimiliki oleh semua orang. Namun dengan semangatnya yang membara, dia hanya bisa berkata “Pokoknya aku harus happy-happy.” Dia menikmati hidupnya dengan tetap membuat semua orang tertawa. Dia menikmati hidupnya dengan menjaga rahasia tentang dirinya. Dia menikmati hidupnya dengan bertahan. Bahagia sebisa mungkin. Semoga Desember membawa berkah untukmu Vin...

"Sampai Bulan Januari aku mau senang-senang dulu hehe." Katanya lampau hari. Sebut saja dia Kelvin, mahasiswa kelautan yang selalu menyebarkan senyuman hangat kepada semua orang.

0 comments:

Posting Komentar

 
Blogger Templates