Pages

Ads 468x60px

Kamis, 07 Januari 2016

Pengakuan



Mengapa selalu meredam semua ucapan? Mengapa menutup telinga ketika ada angin yang berbisik? Karena aku hanya lukisan yang terpampang di sudut dinding kamar. Yang menjadi pengamat diantara wajah-wajah bertopeng. Yang diam-diam menyusup pada sudut pandang yang berbeda. Hanya melihat tanpa berkomentar, karena suaraku teredam dalam dinding.
Seolah-olah kumendamba meloncat keluar dari figura emas tersebut, lalu berlari dan tetap berlari tanpa sedikitpun menengok. Akan tetapi selalu ada rantai yang mengikat diantara paku dan figura lukisan itu. Mengapa tidak dilepaskan saja? Karena aku bukan seekor singa.

Malang. Januari, 2016

0 comments:

Posting Komentar

 
Blogger Templates