Pages

Ads 468x60px

Senin, 09 Februari 2015

Untukmu yang bergigi ompong

Senin, 09 Februari 2015

Untukmu yang bergigi ompong
Berbaring di atas kasur empuk seraya menikmati alunan musik dari radio kesayanganmu
Terima kasih telah menemaniku hari itu
Mendengarkan celotehan yang tak kunjung usai

Untukmu yang bermahkota uban
Terima kasih sudah mendoakanku terus-menerus
Mengharapkan yang terbaik untuk ke depannya

Untukmu yang menyukai lontong
Maafkan aku yang akhirnya membuatmu mengonsumsi keripik
"Sampai lupa rasanya keripik ini.", katamu sembari tertawa

Untukmu yang selalu mengecup keningku
Lalu berkata lirih, "Harus sukses ya nduk, kudu jadi orang."
Aku mengelus telapak tanganya pelan, "Lha terus selama ini aku apa? Kan orang juga." Jawabku lirih lalu cekikikan

Untukmu yang selalu memiliki waktu untuk menceramahiku
Mengenai kerasnya hidup, menjadi sosok yang tegar bahkan ketika banyak orang meninggalkanmu tanpa alasan

Untukmu yang selalu berbincang mengenai Tuhan dan takdir
"Kalo Gusti belum menghendaki..."
Dan selalu berhasil membuatku merinding

Untukmu yang selalu mendorongku belajar lebih keras dan mengajariku agar lebih kuat mengeras keringat
"Ingat nduk, kamu anak satu-satunya. Belajar yang rajin, pertahankan IP mu, cari beasiswa kalo perlu ke luar negeri."
Jika bisa aku akan merekam percakapan pada saat itu, lalu membungkusnya rapi di dalam memoriku
Dan mulai saat itu aku ingin berjanji di depanmu, akan lebih berusaha meningkatkan kualitas diri

Tetaplah membuka matamu, menemaniku ketika tak ada seorang pun di sisiku
Tetaplah mendengarkanku, ketika senandung hati tak lagi bersahabat
Dan aku akan berlari menuju ke arahmu, memelukmu dengan erat ketika aku mencoba untuk meloloskan diri

Untukmu yang selalu kupanggil, "Mbauti Sawojajar."
Maukah menungguku 5 tahun lagi di tempat yang sama
Seperti 7 tahun silam, bocah kecil berambut panjang malu-malu berlari ke arahmu
Melihatmu tersenyum dan terharu bahagia lalu mencium kulit pipimu yang mulai keriput
"Selamat ya." Katamu singkat
Dan suatu saat nanti aku akan berbaring di sampingmu
Menikmati alunan musik dari radio kesayanganmu
Lalu membicarakan tentang mimpi-mimpiku yang perlahan menjadi nyata
Terima kasih tidak pernah berhenti mendukungku, terima kasih atas pertemuan singkat kemarin
Semoga angin di sana selalu menyejukkan hari-harimu

Jika sempat aku akan mengunjungimu lagi
Cepatlah kembali, kota Malang sangat merindukan kehangatanmu

Tertanda,
Ling-Ling kecilmu selalu

0 comments:

Posting Komentar

 
Blogger Templates