Kamis, 08 November 2012
Kamis, 20 September 2012
Tutorial Logo ECCD [Tugas T.I.K XI IPA 2]
Tutorial Logo ECCD (English Conversation Club Of Dhamysoga) menggunakan aplikasi Coreldraw X3 oleh Peres Sar Arin
1. Open aplikasi Coreldraw
2. Klik File -> New (Ctrl+N)
3. Klik layout -> page setup -> size -> portrait di toolbox bagian atas lalu klik ok
4. Klik icon Ellipse Tool (F7) pada Toolbox sebelah kiri
5. Pada Toolbox yang atas terdapat 3 gambar Ellipse, Pie, Arc. Klik pada icon gambar Pie.
. Memoar Rasa -Part 5-
El menutup ponselnya dengan hembusan nafas yang panjang. Ahh dia merasa lega
telah mendengar suara Aiko. Bagaimanapun juga sosoknya tak dapat sirna dari
pikirannya, meskipun ia tahu bahwa ia salah menghubungi Aiko sepagi ini hanya
untuk mengucapkan ulang tahun padanya. Padahal masih tersisa 22 jam lagi
sebelum tanggal ditutup, tapi perasaannya tak dapat terkalahkan. Aneh bukan?!, pikirnya.
Sedikit demi sedikit ia dapat menerima perubahan yang telah ia buat. Entah itu tentang
ayahnya, karir dan kehidupannya, ataupun Aiko. Ia bersyukur menjalani semua
ini.
“Aku hanya melihat dirimu yang nampak indah, tanpa melihat dirimu yang tak
nampak namun terasa kehadirannya. Aku percaya jika cinta itu tulus dari dalam
hati, perubahan apapun yang terjadi cinta itu akan tetap abadi.” Batin El
sambil memandangi foto dirinya tertawa lepas bersama Aiko ketika mereka sedang
duduk di atas ayunan bersama di taman yang sering mereka kunjungi di kala
mereka masih kecil.
Sabtu, 15 September 2012
The Red Thread of Destiny 赤い糸 [Benang Merah]
Semua masih baik-baik saja.. sepertinya masih baik-baik saja..
Walau ku tau ku takkan bisa kembali ke masa lalu, ku ingin ikatan ini tetap ada
Dan ini adalah pertama kalinya aku merasa seperti ini
Katamu, “Kita masih bisa bertemu lain kali”
Ya, janji adalah suatu hal yang biasa
Jadi aku merasa baik-baik saja
Walau ku tau ku takkan bisa kembali ke masa lalu, ku ingin ikatan ini tetap ada
Dan ini adalah pertama kalinya aku merasa seperti ini
Katamu, “Kita masih bisa bertemu lain kali”
Ya, janji adalah suatu hal yang biasa
Jadi aku merasa baik-baik saja
"Like Ice"
Those freezing hands
aren't your fault
They carry scars from long before
Afraid to love someone,
You turn your back on the other side of the words...
They carry scars from long before
Afraid to love someone,
You turn your back on the other side of the words...
Like ice, the embraced heart slowly starts to thaw
For anyone to be loved by someone,
Makes life in this world shine
If it was me, I’d make your heart warm once more
With eternal tenderness
Even if fate’s games hurt the heart...
On the other side of the tears,
A single ray of light will swoop down into the darkness
We know that this is so
As strong as the suffering, we can feel people’s warmth
Everyone is searching for a place
That can take away the sorrow and loneliness
So… for you, that place is here
Don’t be afraid, don’t hesitate anymore, because I’ll protect you
To the point of
being painful
This love is beautiful
Even if just momentarily
This time is beautiful
This love is beautiful
Even if just momentarily
This time is beautiful
Selasa, 11 September 2012
Memoar Rasa -Part 4-
Aiko segera menghubungi Valerian dan ia akan menerima permintaan
mereka, bahwa ia akan berada di sisi Valerian untuk membalas kebaikan Sang
Produser, meskipun terasa berat untuk dilakukan. Tentunya setelah ia bercerita tentang apa yang baru saja terjadi dengan dirinya dan El.
"Kau tidak perlu khawatir tentang apa yang baru saja menimpamu, selama kau berada di sisi ku, aku yakin tidak akan ada lagi sesuatu yang menimpamu. El hanya lah sosok yang egois, tidak memerdulikan perasaan orang lain, ia hanya ingin memiliki kebahagiaan sendiri." Ucap Valerian.
"Kalaupun seorang El adalah sosok yang egois bagaimana denganku? Ahh jujur saja aku seperti iblis, aku tidak memikirkan perasaan El tapi aku juga bingung dengan keadaan paman dan kak Erdy. Aku juga tak tahu mengapa aku menerima tawaran dari Valerian ini. Ya Tuhan, tidak akan ada seseorang yang ingin menjadi sepertiku. Aku rasa aku memang lelah." Pikir Aiko dalam hati. Ia kini kecewa tetapi juga menyesal, ia tidak memiliki tujuan dan kehilangan arah, seolah-olah semuanya adalah kegelapan dalam dunianya.
Lagi-lagi El
menyesal dengan keputusannya karena sang ayah kecewa kepadanya bagaimana bisa
ia menyingkir dari dunia hiburan setelah peran yang ia bintangi dalam film
tersebut, padahal film itu merupakan salah satu film terbaik di wilayahnya. Ditambah lagi dengan kabar berakhirnya hubungan El dan Aiko.
“Apakah aku
perlu mengirimmu ke luar kota bahkan ke luar negeri sekalian, supaya aku tidak
malu dengan sikapmu ini ?!” Bentak sang ayah dengan emosi yang meluap-luap. El
hanya terdiam lesu hingga ayahnya pergi dari hadapannya. Ia mengamati gantungan
bunga yang ada di ponselnya, seketika itu juga ia melihat sekilas pada majalah
di depannya yang mengabarkan bahwa Aiko dan Valerian telah bersama untuk project mereka selanjutnya, berbanding terbalik dengan kabar terpanas di dunia hiburan yaitu berakhirnya hubungan antara El dan Aiko.
Telapak tangan El mengepal di atas meja, tulang rahangnya pun tampak mengeras, tetapi tatapan matanya terlihat sangat lemah. “Dalam hatiku
aku masih menyayangimu, tapi kenyataan yang ada malah buatku hancur.” Batinnya dengan sedih."Ayah, maafkan aku yang menjadi biang kerok hidup ayah."
Selasa, 17 Juli 2012
What am I afraid of?
I am afraid …
What am I afraid of ?
I am afraid of the future
I am afraid of the future.
I don’t know what will happen tomorrow.
I am afraid to lose the things that I have or fail to get the things that I want.
I don’t know what will happen tomorrow.
I am afraid to lose the things that I have or fail to get the things that I want.
Even though I might not be saying
these phrases directly but sometimes I feel every word of them.
"How many times
have you worried about your future or felt afraid of it?"
Minggu, 15 Juli 2012
"Tada Kimi wo Aishiteru"
Mukashi, kono
basho de kimi wo aeta
Watashi wo mite
waratte yo
Kono basho de koi
wo mitsuketa
Kokoro kara
aishite
Anata no koto, wasurenai
itsudemo baku ga kimi wo mamotte irukoto wo omoidashite.
Bokura futari wa magarikunetta michi wo ayundeiku.
Kimi ga kanjiteru fuan mo kimi to irukoto de boku no itibu dayo.
Subete no urei wo kono boku no kata ni azuketeokure.
Sabtu, 14 Juli 2012
Memoar Rasa -Part 3-
Erdy telah mengabari
Aiko bahwa Sang Produser telah menolong pamannya di rumah sakit dan segera
menangani pengobatan beliau, begitu juga dengannya, mulai sekarang ia resmi
bekerja di bawah naungan Sang Produser. Aiko merasa senang mendengar kabar dari
kakak sepupunya itu, tetapi bagaimanapun juga ia harus membalas perbuatan Sang
Produser. Karena ia masih merasa bingung dengan permintaan Valerian serta Sang
Produser, ia pergi sejenak ke taman yang sering ia kunjungi dahulu. Sambil
berpikir keputusan mana yang berhak ia pilih.
Kamis, 31 Mei 2012
Memoar Rasa -Part 2-
Esok harinya El dan
Aiko dipanggil sang Produser dan mendapat pekerjaan baru, yaitu membintangi
sebuah film. Film ini melibatkan anak Sang Produser yaitu Valerian, aktor muda
yang sedang naik daun. Film ini mengisahkan perjuangan 3 orang remaja yang sedang
berusaha meraih impiannya tak kalah juga dibumbui oleh cerita percintaan mereka
Minggu, 27 Mei 2012
Memoar Rasa -Part 1-
Memoar Rasa
Oleh
: Peres Sar Arin
Di kala itu, mereka berumur 12 tahun
ketika mereka berjalan beriringan di tepi taman bunga ini. Terkadang mereka
saling mengejar kupu-kupu yang berterbangan. Apabila mereka merasa lelah, maka
mereka akan berbaring di atas hijaunya rumput, sambil menikmati terik hangat
cahaya matahari.
“Bagiku engkaulah bunga itu.” Bocah
lelaki itu membuka percakapannya, jari telunjuknya mengarah ke salah satu bunga
yang mekar di pinggir kolam. “Bunga sangat menarik. Tidak jarang pula bunga
dijadikan simbol kasih sayang. Lebah sangat ingin mengambil nektarmu, setelah
itu ia menyuntikkan racunnya dan pergi tanpa kembali, oleh karena itu aku tak
ingin menjadi lebah. Tapi tidak semua bunga yang indah itu berarti boleh kita
sentuh atau kita berikan kepada orang lain.”
Gadis di sebelahnya tersenyum kecil, memamerkan
lesung pipit di pipi kanannya lalu menimpali perkataannya. “Hanya kupu-kupu
yang boleh memilikinya. Bagiku engkaulah kupu-kupu itu, ia lebih indah dan
lembut. Ia selalu membantu serbuk sari dipertemukan dengan putik, ia berdiam di
atas bunga menjadikannya lebih indah dan terlihat anggun saat ia mengepakkan
sayap-sayapnya untuk terbang. Ia memang tidak dapat terbang tinggi, tapi itulah
tantangannya ia harus berjuang melakukannya.”
Langganan:
Postingan (Atom)